Kamis, 22 Desember 2011

Legenda Kota Indramayu

Setelah melalui berbagai petualangan, Wira Lodra akhirnya bisa bertemu lagi dengan Darma Ayu yang telah menjadi ratu kecil di sebuah daerah yang baru dibangun oleh penduduk di tepi sungai Cimanuk.
Bersama-sama, keduanya membangun daerah baru tersebut. Namun, kebahagiaan itu rusak oleh kemunculan Putri Kedasih yang mengaku telah dihamili Wira Lodra. Keruan saja, Darma Ayu kecewa setengah mati setelah tahu kalau Wira Lodra ternyata bukan lagi seorang jejaka melainkan calon ayah.
Walaupun Wira Lodra sudah bersumpah tidak pernah melakukan apa-apa, Darma Ayu tidak percaya dan memutuskan untuk pergi. Keruan saja, Wira Lodra patah hati dan marah besar pada Putri Kedasih. Rupanya, kehamilan itu hanyalah siasat untuk menghancurkan kebahagiaan Wira Lodra dan Darma Ayu.
Dengan bantuan Guru Sambega, Wira Lodra akhirnya berhasil membongkar kebohongan dan sandiwara Putri Kedasih. Dalam keadaan kaget, Putri Kedasih dihantam oleh kenyataan bahwa Guru Aji yang membantunya supaya terlihat hamil dengan aji-ajian mendadak meninggal dunia.
Akibatnya, perut Kedasih buncit selamanya seperti orang hamil namun tidak akan pernah melahirkan. Sementara itu, Wira Lodra hanya bisa menyesali kepergian Darma Ayu dengan menyebut panggilan sayang Darmayu dalam tangisnya. Konon, dari Darmayu itulah nama kota Indramayu berasal.(indosiar.com/4nd/mdL)

Kamis, 13 Oktober 2011

Kumpulan Resume Makalah Tajdid

KUMPULAN RESUME MAKALAH
TAJDID & KEMUHAMMADIYAH KONTEMPORER



Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Tugas Individu Semester Pendek
Mata Kuliah Tajdid & Kemuhammadiyahan Kontemporer
Dosen : Novan Hardiyanto, S.Pd.I




Tugas IPS Penelitian Konflik Sosial Desa Kalimati-Indramayu

PROFIL WILAYAH

Desa Kalimati merupakan salah satu kelurahan/desa di Kecamatan Jatibarang, Indramayu. Desa Kalimati tercatat memiliki luas area sebesar 236.845 ha, yang terdiri 24.303ha lahan pemukiman, dari 164.656 ha luas persawahan, 0.498ha perkantoran, 1.168ha kuburan, 18.297ha luas prasarana umum lainnya, serta dilewati oleh Sungai Cimanuk.

Desa Kalimati secara administratif bersinggungan langsung dengan dua desa / kelurahan di Kecamatan Jatibarang. Batas-batasnya yaitu :
a.              Utara                  : Desa Lobener
b.             Barat                  : Desa Lohbener
c.              Timur                 : Desa Longok
d.             Selatan               : Desa Krasak

Jarak Desa Kalimati ke ibu kota kecamatan yaitu sejauh 10 Km dan dapat ditempuh dalam 15 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor; jarak ke ibu kota kabupaten yaitu sejauh 20 Km dan dapat ditempuh dalam setengah jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor ; serta jarak ke ibu kota provinsi yaitu ditempuh sekitar 3 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Desa Kalimati terbagi atas dua RW dengan jumlah penduduk sebanyak 3.240 orang yang terdiri dari 1.656 orang laki-laki dan 1.584 orang perempuan, yang terbagi dalam 1.015 orang kepala keluarga.
          
Akses menuju Desa Kalimati terbilang cukup mudah, karena Desa Kalimati merupakan jalur jalan kabupaten dengan kondisi lumayan baik. Kendaraan umum darat pun melalui Desa Kalimati seperti bus umum, angkutan umum, becak dan ojek yang seluruhnya dengan jumlah yang memadai. Cukup banyaknya jalan desa yang terbilang rusak dikarenakan kualitas jalan aspal dan beton yang kurang baik. Namun, kendalanya adalah, angkutan umum seperti angkot tidak akan bisa dijumpai setelah pukul 16.00WIB, karena memang jam kerjanya hanya sampai jam 16.00 WIB.

Jumlah pemuda Desa Kalimati tidak cukup banyak dan kurang mendukung adanya karang taruna yang efektif dan efisien . Ketidak aktifan karang taruna di Desa Kalimati sangat disayangkan oleh seluruh warganya, padahal tidak sedikit pemuda berkumpul di suatu tempat dan hanya sekedar berkumpul tanpa tujuan yang jelas. Di Desa Kalimati ini pula, kegiatan-kegiatan lainnya tidak cukup aktif malah bisa dikatakan tidak ada, seperti pengurus PKK dan Posyandu sekalipun.

Selain profil wilayah Desa Kalimati yang berhasil kami himpun, ada beberapa fakta dilapangan yang berhasil kami dapatkan ketika bersilaturahmi dengan Camat Jatibarang, berikut hasil resensi hasil pertemuan dengan Camat Jatibarang.


A.      Dinamika


Kecamatan Jatibarang memiliki dinamika kehidupan masyarakat yang sangat dinamis, seperti misalnya pada medio tahun 1994 pernah terjadi kerusuhan besar melibatkan dua Desa yaitu Desa Lobener dan Desa Krasak. Kerusuhan yang terjadi dengan dahsyatnya sampai-sampai aparat keamanan kewalahan untuk meredam amarah warga yang telah tersulut provokasi dan berbuah menjadi peperangan, dikatakan peperangan pun karena jarak adu fisik layaknya sebuah peperangan sungguhan, tidak seperti tawuran-tawuran yang sering terjadi dengan melempar-lempar batu dari jarak jauh. Banyak sekali harta benda yang terbuang percuma, rumah-rumah warga banyak yang dibakar, bahkan korban jiwa pun tidak sedikit.   

Selain kerusuhan pada tahun 1994, kerusuhan yang dahsyat juga pernah terjadi di Desa Tugu pada sekitar tahun 2002. Kerusuhan-kerusuhan yang banyak terjadi di Kecamatan Jatibarang kebanyakan disebabkan oleh hal-hal yang sederhana saja dan dapat diselesaikan tidak dengan kekerasan sampai bahkan ada pertumpahan darah. Banyak pula yang melatarbelakangi terjadinya kekacauan sosial di masyarakat Kecamatan Jatibarang seperti latar belakang pendidikan masyarakat Kecamatan Jatibarang, kesadaran masyarakat terhadap kerukunan dan kesatuan, tidak adanya orientasi terhadap dinamisasi sosial masyarakat, sampai pada kurangnya pemimpin yang dapat mengikat semua kalangan masyarakat di Kecamatan Jatibarang.

Namun dengan konflik-konflik serius yang sering terjadi memiliki hal positif dibaliknya, seperti kohesivitas kelompok-kelompok masyarakat Kecamatan Jatibarang, namun hal yang belum didapati adalah bagaimana chauvinisme yang ada di masyarakat Kecamatan Jatibarang dapat disatukan menjadi kekuatan bersama untuk membangun Jatibarang.

Selain adanya berbagai macam konflik yang merugikan, Kecamatan Jatibarang memiliki prestasi yang lumayan memuaskan dalam peringkat Indeks Prestasi Manusia, Kecamatan Jatibarang terletak pada urutan kedua setelah Kecamatan Indramayu. IPM Kecamatan diukur pada pencapaian kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Dengan begitu dapat dilihat bahwa secara garis besar Kecamatan Jatibarang memiliki kecakapan dalam kesatuan dalam hal-hal yang memang dianggap kepentingan bersama yang ditunjukan dalam pencapaian peringkat IPM.


B.      Potensi

Kecamatan Jatibarang merupakan salah satu daerah yang masih memiliki masalah klasik yaitu didasarinya potensi yang dimiliki, namun kualitas SDM yang masih rendah menjadikan segala rupa sumberdaya yang masih potensial yang khususnya dimiliki oleh Kecamatan Jatibarang tidak dapat diolah dan dimaksimalkan dengan spesifikasi kualifikasi kompetensi yang lumayan tinggi. Dengan potensi sumberdaya alam yang berupa pertanian, perkebunan, peternakan, maupun galian tambang kelas C.

Ada beberapa pragmatisme dasar yang memengaruhi segenap kehidupan masyarakat Kecamatan Jatibarang, yauitu anggapan yang mengatakan bahwa :
1.             Hidup tak usah mengejar pendidikan tinggi, toh banyak lulusan sarjana yang menggangur di kota karena tetap tidak mendapatkan pekerjaan, jadi apagunanya mengenyam pendidikan tinggi.
2.       Inovasi masyarakat dalam hal pertanian yang rendah, mereka merasa bahwa yang apa yang mereka dapat dari kebun maupun sawah mereka sudah sanggup untuk menghidupi kebutuhan mereka sehari-hari dan tidak perlu melakukan effort lebih – karena satu danlain hal – untuk meningkatkan kualitas hidup.
3.     Untuk melakukan inovasi-inovasi dalam bidang pertanian, peternakan, maupun perkebunan memiliki resiko tinggi, dan kurangnya kemampuan dan kemampuan untuk melakukan effort inovasi tersebut, cukuplah hasil pertanian maupun perkebunan yang ada dengan nilai tambah yang seadanya.
4.           Banyak paradigma masyarakat terutama pemuda bahwa destinasi utama untuk meningkatkan taraf hidup adalah dengan bekerja di kota besar seperti Jakarta, padahal paradigma tersebut sama sekali salah. Pembangunan desa yang berlanjut pada pembangunan kecamatan, dan setelah itu pembangunan setingkat kabupaten Indramayu justru dimulai dan dilakukan dengan keberadaan pemuda dan pemuda sebagai agen p-embangunan daerahnya.


C.      Kesehatan Lingkungan Hidup          

Kesadaran masyarakat tentang hidup bersih masih kurang sehingga rentan terkena penyakit seperti Demam Berdarah, Cikungunya, Malaria, Diare, dan sebagainya. Fenomena ini sangat terlihat dari hasil pengamatan keliling desa yang kami lakukan terhadap taraf kesadaran untuk kehidupan yang sehat masyarakat Desa Kalimati yang masih rendah, halini terlihat dari, pertama kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga wajar bila kami menemui genangan – genangan air yang tertumpuk samah yang sangat tidak sehat dan merupakan tempat yang ideal untuk berkembangnya berbagai macam nyamuk dan penyakit yang sering menjadi pandemi di Desa Kalimati. Perlu penanganan secara akar rumput dalam melaksanakan permasalahn terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat di Desa Kalimati ini, juga memerlukan waktu yang lama.


D.      Kesadaran Organisasi dan Pendidikan
a.              Tingkat pendidikan masyarakat yang umumnya pada level SMK.
b.             Kegiatan Taman Pendidikan AL- Quran (TPA) aktif, namun motivasi untuk belajar mengaji kurang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya SDM secara kuantitas dan kualitas untuk menjadi pengajar di TPA yang ada di Desa Kalimati
c.              Kurangnya kegiatan kerohanian / religius bagi masyarakat desa.
d.             Kesadarana berorganisasi masyarakat yang rendah
e.              Kurangnya kuantitas generasi muda di desa.


E.      Kreativitas Masyarakat dan Alur Kepemimpinan
a.              Alur koordinasi struktur pemerintahan desa yang lemah
b.             Kepemimpinan kuwu desa yang lemah
c.    Kesadaraan berorganisasi masyarakat yang rendah. Terkait dengan paradigma berorganisasi yang tertanam pada jiwa masyarakat Desa Kalimati yang masih pragmatis mengenai kerja kelompok
d.        Inovasi produk pertanian yang kurang. Didasari oleh rendahnya mutu penyuluhan kepada para petani  Desa Kalimati dan latar belakang kompetensi petani itu sendiri yang memang jarang memiliki status lembaga pendidikan formal
e.              Paradigma masyarakat yang keliru mengenai pembangunan desa 

Senin, 26 September 2011

:: Ketidak Pastian Cinta ::

Sakit memang ketika kita tidak dianggap oleh pasangan kita sendiri...
Dan begitu banyak pengorbanan yang kita lakukan untuknya...
Tetapi dia sama sekali tidak pernah menghargai pengorbanan kita...
Sakit rasanya...
Kesakitan itu yang kini aku rasakan...
Ketika keberadaanku dihatinya tak pernah diakui olehnya...
Tega sekali dia...
Bahkan dia mengaku sama sekali belum mempunyai pasangan...
Padahal nyatanya aku ini pasangannya...
Naas sekali... Huuft... :(


To be continue...

Selasa, 13 September 2011

Jadwal Mata Kuliah Semester 5 Kelas C3 (Reguler)

Senin
1. Materi dan Pembelajaran IPS SD (Esih, S.Pd)
2. Pembelajaran Terpadu di SD (Rizki Amelia, S.Pd)
3. Komputer dan Media Pembelajaran (Ade Johar, ST)

Selasa
1. Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus
2. Materi dan Pembelajaran PKn SD
3. Pembelajaran Kelas Rangkap

Rabu
1. Keterampilan Menulis (Asep Awaludin, S.Pd)
2. Kapita Selekta Pendidikan SD (Ijudin, S.Pd)

Minggu, 02 Januari 2011

A Kiss_

A kiss is a bond that is so close and faithful promises
Kissing the top of the tower reveals the sincerity and happiness in love
A kiss is the deepest secret that flows into the liver through the lips
Kiss, though only for a moment, making needle time stops beating
And pleasures will always be remembered for all time
A kiss is a way for the two to reach a sense of meaning
And became the interpreter of the vibration of the soul 
And passion of the soul through her lips
Kiss sound echo like sound of bees
Pleasure is sweet as honey
And fragrant smells like the fragrance of flowers

Sabtu, 18 Desember 2010

Good Bye_

Goodbye to you...
Goodbyeto everything about you...
You were the one i loved...
Tride to hold on to...
It hurts to want...
Everything and nothing...
At the same time...
I want whats your and i...
Want whats mine...
I want you but i'm not...
Giving in this time...
Bye.....

Jika

Jika agama telah menjadi dogma- dogma, maka doa- doa akan kehilangan makna. Jika cinta sudah menjadi rumus- rumus logika, maka kasih sayang akan terpenjarakan. Jika agamawan selalu menganggap orang lain kotor, maka kesucian hanyalah bahan gurauan. Jika kaum lelaki menganggap wanita adalah tubuh tanpa rasa, maka akal sehat sudah terbekukan. Dan jika kaum wanita menganggap lelaki adalah mesin, maka kelembutan sudah tidak berarti. Jika penguasa menganggap rakyat adalah massa, maka hukum akan selalu diludahi. Jika kaum politisi menilai manusia hanyalah deretan kepala, maka kebenaran hanyalah fatamorgana. Dan jika cinta sudah di anggap barang dagangan, maka dunia sudah berada di ujung kehancuran. (Sholeh Gisymar).